Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki keistimewaan di hampir semua lini kehidupan, terutama dibidang kebudayaan yang meliputi fisik maupun non fisik, dimana pelaksanaan dan pengembangannya berkait erat dengan urusan pendidikan. Sesuai dengan Undang-undang nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY dan Peraturan Daerah DIY nomor 4 tahun 2011 tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta yang menyebutkan Kebudayaan menyangkut 14 tata nilai yang dikembangkan melalui pendidikan baik formal maupun non formal.
Tekad Pemerintah Daerah DIY menjadikan Yogyakarta sebagai pusat pendidikan terkemuka tak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara pada tahun 2025 perlu didukung dengan pemahaman atas falsafah Hamemayu Hayuning Bawana, Golong Gilig, Sawiji, Greget, Sengguh ora mingkuh. Pemahamantersebut diperlukan sebagai bagian dari proses penguatan jatidiri dan pembentukan watak dan karakter manusia berbudaya yang mampu mengembangkan kebudayaan dalam kehidupan sekarang dan akan datang serta mampu menjadi pelecut pengembangan budaya lain di Indonesia dan dunia.
Dalam rangka mendukung hal tersebut Biro Bina Mental Spiritual setda DIY melalui Sub Bagian Kebudayaan Bagian Kebijakan Sumber Daya Manusia menggelar kegiatan Focus Group Discussion Draft Kajian Penguatan Budaya Lokal DIY Di Perguruan Tinggi. Acara ini diselenggarakan pada Selasa 14 Juli 2020 bertempat di Ruang Rapat Gedung Wisanggeni lantai 3 Komplek Kepatihan Danurejan Yogyakarta yang dihadiri oleh para Tenaga Ahli penyusun kajian yang terdiri dari beberapa disiplin ilmu, stakeholder terkait, pihak Perguruan Tinggi di DIY dan mahasisa dari beberapa Perguruan Tinggi di DIY.
Focus Group Discussion ini bertujuan untuk mendapatkan berbagai macam masukan dan pendapat dari pihak-pihak terkait dalam rangka menambah dan menyempurnakan draft kajian yang sedang disusun oleh para Tenaga Ahli. Draft Kajian ini nantinya akan disempurnakan menjadi kajian yang bisa menjadi bahan masukan untuk penyusunan kebijakan pada tingkat DIY sebagai payung hukum implementasi budaya lokal DIY di Perguruan Tinggi.
