Ir. Soekarno, Proklamator Kemerdekaan Indonesia, dalam pidatonya pada peringatan HUT Proklamasi tahun 1963, menyatakan, “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”.
Bagi warga Yogyakarta, percaya pada kekuatan diri, atau percaya diri, adalah bagian dari watak SATRIYA, yang meliputi golong gilig, sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh yang bermakna “tekad bulat membaja, fokus atau padu dalam tujuan, semangat, percaya diri, dan tidak lari dari tanggung jawab.”
Dengan percaya diri, bangsa ini telah berhasil meraih kemerdekaan dengan perkenan Tuhan Yang Mahakuasa. Dengan percaya diri, kemerdekaan telah kita pertahankan dari rongrongan, ancaman, gangguan dan agresi bangsa lain. Dan dengan percaya diri, in sya-a llah, kita dapat tegak berdiri di tengah bangsa-bangsa merdeka di panggung dunia.
Namun demikian, manakala antar komponen bangsa saling caci-maki, pertikaian tak kunjung berhenti, sebagian pihak ingin mendominasi atau meraih hegemoni, bangsa ini jadi lemah, hilang kedigdayaan, serta runtuh kekuatan. Maka yang terbaik, percaya diri dibangun di atas basis Persatuan Indonesia.
Pahlawanku Inspirasiku,
Salam Merdeka!
Selengkapnya klik Tautan Berikut :
