Artikel

Mengikuti Cahaya

Mengikuti Cahaya

Saat black out, listrik padam, jika terjadi malam hari, pada umumnya apa yang pertama kali dicari kebanyakan kita? Penerang ruangan!  Jika ada lampu darurat (emergency lamp) yang otomatis menyala begitu aliran listrik abunemen berhenti, berarti situasi “gawat darurat” langsung teratasi. Jika tidak, lilin jadi alternatif paling banyak diburu. Jarang orang berpikir atau risau tentang barang-barang bertenaga listrik lain: pompa air, mesin cuci, lemari pendingin, kipas angin, microwave heater, apalagi hair dryer. Kenapa demikian? Karena dalam terang, banyak hal baik dapat dikerjakan. Dalam siraman cahaya, kumpul dengan orang-orang, atapun duduk sendirian, pun terasa lebih tenang dan hangat.

Naluri dan bawah sadar kita memang butuh terang, berhajat pada cahaya. Begitu juga tanaman dan hewan. Tanaman dalam pot yang ditaruh di ruang gelap atau temaram, batang, daun dan cabangnya akan condong ke arah sumber terang; mungkin jendela, pintu, lubang atau sekedar celah sempit yang jadi jalan cahaya dari luar. Pun juga binatang nocturnal, yang aktif pada waktu malam, macam burung hantu, belut dan ikan-ikan? Mereka butuh terang, justeru untuk memulai istirahat, guna menempuh hidup penuh gairah di suasana kelam.

Tuhan, Sang Mahacahaya, Nur, memberikan terang-Nya kepada jagat semesta. “Allah adalah terang (cahaya) lelangit dan bumi …” (Nur:35). Ia bagikan cahaya-Nya kepada suasana yang gelap, hati yang bingung, hamba-hamba yang dikasihi-Nya, jiwa yang lunglai, juga biji dan tunas yang hendak tumbuh. Ia pergilirkan terang dan redup sinar-Nya sebagai penanda waktu istirahat dan bergiat bagi makhluk.

Cahaya juga berarti petunjuk Tuhan. Dengannya manusia tidak bingung menjalani kehidupan, mantap menempuh jalan kebenaran, tidak terperosok ke ranah dosa atau kehinaan. Namun mereka yang menutup diri dari tuntunan-Nya, menolak setiap nasehat kebenaran, niscaya terasing dari kebaikan Tuhan, tertutup dari cahaya-Nya. Dalam kitab-Nya Dia sebut kelompok terakhir ini, “…man lam yaj’ali llaaHu laHuu nuuran, fa maa laHuu min nuur, sesiapa yang tak Dia beri cahaya, tak akan dapat terang.” (Nur:40).

Tinggalkan Balasan