Artikel

DEKAT DENGAN TUHAN

Tidak semua kedekatan itu baik atau menyenangkan. Polisi menangkap, menahan, lalu menyidik pelaku tindak kriminal; juga jaksa meng-upgrade status tersangka menjadi terdakwa, lalu “menemani”-nya ke sidang dengan sentrum meja hijau pengadilan. Jika hukuman kurungan telah diketok palu hakim, terdakwa jadi terpidana, dan dimulailah hari-harinya di bui bersama para narapidana dalam pengawasan dan pembinaan sipir-sipir Negara. Itu semua gambaran “kedekatan” (vicinity) yang tidak indah, terutama jika dilihat dari sisi pandang sang pesakitan.

Negeri kita pernah dikolonisasi, dan bangsa kita pernah dijajah oleh ras asing yang rakus, bengis, culas dan tak berhati. Kakek nenek kita dekat secara fisik dengan bandit-bandit kolonial. Tapi jiwa mereka meronta, menoloak kehadiran para penjarah. Ini pun contoh kedekatan yang tidak menggirangkan.

Lain dari itu, adalah kedekatan yang indah, sekaligus menyenangkan; seperti hubungan cucu kesayangan dengan Oma Opa yang memanjakannya; kekasih dengan pasangan yang dicintainya, patriot dengan ibu pertiwi yang dibelanya, juga, tentu saja, pengabdi Tuhan (worshiper) dengan agama yang diyakininya.

Kedatangan Ramadhan, kata Nabi Suci saw, memastikan setan-setan dirantai, pintu-pintu neraka disegel, dan surga dibuka lebar-lebar garbangnya juga interiornya didekorasi indah tak terperi. Puasa di bulan ini secara efektif akan meretas keterikatan hamba-hamba Tuhan dengan sosok-sosok antagonis, derivat, komprador, sifat-sifat syaithaniyah, serta habitat sekaligus hunian golongan anti-kebenaran. Sebaliknya, puasa yang dilandasi keikhlasan menjamin bakal terjalin ikatan dengan Tuhan beserta segala kebaikan dan kemuliaan.

Ya, Ramadhan dengan puasa dan performa aditif yang disebut amal-amal tathawu’ (sunat) di dalamnya, menciptakan suasana yang sangat bagus (favorable) bagi seorang hamba untuk melerai dirinya dari sosok-sosok atau entitas yang bisa bikin murka Tuhannya; sekaligus membenahi serta mengokohkan ikatan dengan Sang Kekasih.

Substansi kebaikan dalam tulisan ini marilah kita wujudkan daam doa hari ini, yang dengan melafalkannya kita mohon kepada-Nya agar mendapat ridha-Nya, dijauhkan dari murka-Nya, dan dibimbing agar mengalami enlightment (pencerahan) dari cahaya Kitab Suci, sebagai basis konseptual untuk berkaya benar lagi besar. Mari kita berdoa …

اَللّٰهُمَّ قَرِّبْنِي فِيْهِ اِلٰى مَرْضَاتِكَ، وَجَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ سَخَطِكَ وَنَقِمَاتِكَ، وَوَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِقِرَاۤءَةِ اٰيَاتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ۔

“Ya Allah, dekatkan aku dalam Ramadhan ini ke haribaan ridha-Mu. Jauhkan aku dari murka dan petaka-Mu. Bimbing aku untuk membaca ayat-ayat-Mu. Dengan kasih-Mu, wahai Yang Terbaik di antara para pengasih.”

(Djarot Margiantoro)

Tinggalkan Balasan